[REVIEW] MV EXO – WOLF DRAMA VER.2

XOXOAnnyeonghaseo..

Seneng pake banget, akhirnya WOLF DRAMA VER.2 RILISSS!!! AAAAA ;gilak;

Pantes ya baru keluar sekarang, ternyata SM nunggu growl rilis dulu karna growl dijadiin salah satu backsound dari MV ini. SM emang ya idenya bertumpuk, sini bagi2 ide(?)

MV ini daebakk banget!

Di MV ini ada 2 lagu EXO yang dipake. Baby Don’t Cry sama GROWL. Lagu kesukaan saya semua itu aaaaa…

Pertama nonton sih saya nggak ngerti sama sekali sama ceritanya, malah saya kira MV ini rada nggak nyambung sama yang MV pertama. Ternyata setelah kedua kali saya melihat dan menghayati, MV ini nyambung dan bisa menjawab semua cerita yang dimaksud di mv wolf versi drama ini.

Yuk mulai… Baca lebih lanjut

[REVIEW] MV EXO – GROWL (Chinese ver.)

Annyeongggg.. *tengok kanan kiri*

[Kai: annyeong saeng] *pingsan*

Mari kita membahas MV EXO-GROWL (Chinese ver) yeay!

Di MV ini sebenernya ga banyak yang perlu diliat sih, lebih dikit kesalahan daripada yang di Korean ver.nya

Apalagi bagian topi-jatoh-terus-malu-nya-KAI itu gada di Chinese ver. ini

Oke, let’s cek! Baca lebih lanjut

[REVIEW] MV EXO – WOLF (Drama ver)

So baby don’t go~

Eyaaa.. salah satu lagu fav saya di album xoxo tuh

Oke, kali ini saya akan mencoba me-review *walaupun setiap review-an saya hasilnya kampret semua a.k.a ancur mode on*, tapi karna ini EXO, jd ya saya ga tahan buat ga nulis /?

Kali ini kita akan berbicara mengenai MV EXO-WOLF (Drama ver). Versi korea sama china sama aja sih ya. Cuma beda bahasa lagu.

MV ini ceritanya gimana masih belum tau, karna ini to be continue. Nyebelin banget kan, to be continue.

Tapi saya akan berbicara tentang alur cerita menurut saya saja.

Cek it! Baca lebih lanjut

[Lirik] EXO – GROWL (Korean Ver)

1.

[Tao] Yo~ Okay~ Sexy~~

[Kai] Neo hokshi molla gyeonggo haneunde ([Tao] Jaldeureo)
Jigeum wiheomhae ([Tao] So dangerous)
[Sehun] Jakku nareul jageug hajima
nado nal molla

[Baekhyun] Summi jakku meotneunda
niga nal hyanghae georeo onda
[Chen] Nareul bomyeo utneunda
neodo naege kkeulli neunji

[Baekhyun&Kai] Nun api dakkam kkamhae
[Baekhyun] Niga tturheo jyeora chyeoda bolttae
[Xiumin] Gwit gae gakka wojin sum sori
[Chen] Nalmichige mandeuneun neoin geol

[Baekhyun] Amudo neol motboge ([Tao] Jeolttae)
pume gamchugo shipeo ([Tao] I’m so serious)
[Xiumin] Nuni neol boneun
shiseondeul nae ane ireona
[Chen] Geojin soyongdolie

[All] Geomjeong geurimja nae ane kkae eona
neol boneun du nune bul kkochi nuntteo
geu nyeo gyeoteseo moduda mulleona
ijen jogeum sshik sana woji nikka

[All] Na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
[Tao] Da mulleo seoji anheumyeon dachyeodo molla

[D.O] Na ison nunbitgwa
beil deutan ginjang gam
jigeum geomsaek jungya
neoui juwireul Baby~

[Suho] Neon geunyang geudaero isseo
namaneul bara bomyeonseo
jeolttae neol bonaeji anha
dugobwa Baby~

[Luhan] Heurin gonggan sogeseo
([D.O] Heurin gonggan sogeseo)
seonmyeong hage bit naneun
([D.O] Seonmyeong hage bit naneun)
nuni bushin seongdeul nae ane ullineun
[D.O] Gyeong boullim sori

[All] Geomjeong geurimja nae ane kkae eona
neol boneun du nune bul kkochi nuntteo
geu nyeo gyeoteseo moduda mulleona
ijen jogeum sshik sana woji nikka

[All] Na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
[Kris] Da mulleo seoji anheumyeon dachyeodo molla
[Sehun] E.X.O

[Chanyeol] Yeah tto dareun neugdae deuri bol saera
neomuna wanbyeoghan nae yeojara
pum soge budeureobge neorango
neomaneul wihae naneun nanpoghae jigo

[Kai] Gyeolgugen ganghan jaga
eodge doeneun miin
jariga eobseu nikka geunyang doraga
[Kris] Ganeung seong jeroya
geureo nikka geumanbwa
[Lay] Geu nyeoreul neombon damyeon
nareul meonjeo neomeobwa

[Luhan] Uri mankeum hana dul sshik
jiwo beori janha
[Baekhyun&Suho&Chen] Neo hanago naman yeogi nama
meomchwojin deushi
[Chen] Yeahhhhhh~

[All] Geomjeong geurimja nae ane kkae eona
neol boneun du nune bul kkochi nuntteo
geu nyeo gyeoteseo moduda mulleona
ijen jogeum sshik sana woji nikka

[All] Na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
[Lay] Da mulleo seoji anheumyeon dachyeodo molla

[All] Na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
[Kai] Da mulleo seoji anheumyeon dachyeodo molla

[FanFiction] 2 Days with You (Oneshoot)

Tittle                : 2 Days with You

Main Cast        : -Park Channee (adik dari Park Chanyeol)

-Zhang Yi Xing (EXO-M)

-Author (readers: INI BUKAN CAST THORR!!! -_- | author: ya sori lhoo)

Other Cast       : -Xi Luhan (EXO-M)

-Park Chanyeol (EXO-K)

-Other EXO members

Genre              : Friendship, Romance, Family (?)

Note                : Aduh sebenernya author bingung mau masukin ini ke genre apa. wks. Enjoy aja dah. Nggaktau kenapa waktu saya naksir berat sama Lay gege, tiba2 pengen aja nulis ini. Kan jarang juga author-author pembuat ff yang bikin main cast pake Lay gege. Maaf kalo ancur, typo dsb -.-v author juga manusia (readers: kebanyakan omong lu thor -___-) yasudahlah, semoga suka. Follow juga @yosevinsvn19 *author promosi gak punya temen mentionan,wks* dan juga bisa comment ke situ.

DON’T FORGET TO LEAVE A COMMENT!!!

 

Channee POV

Aku berlari ke arah belakang gedung SM Entertainment. Huff.. wartawan wartawan itu, ditambah para EXOst yang mengejar-ngejarku daritadi, membuatku harus berlari memutari gedung SMent. Kalian pasti ingin tahu kan, mengapa aku harus lari dan dikejar-kejar oleh para wartawan dan para fans dari EXO itu?

Namaku Park Channee. Aku adalah adik dari (salah satu) namja yang sangat terkenal di Seoul. Park Chanyeol. Dia adalah oppa ku. Dia merupakan salah satu member EXO-K, boyband bentukan SM entertainment, yang belum lama ini comeback dengan lagu WOLF-nya. Sungguh, ini sangat melelahkan. Sebelumnya, para EXOst memang tidak mengetahui siapa aku. Tetapi, sejak tiga hari yang lalu, setelah Chanyeol oppa meng-upload foto kita  berdua dan memberi judul pada foto itu ‘with my little sister’, mereka tahu bahwa aku adalah adik dari seorang Park Chanyeol. Sebenarnya aku senang, aku merasa beruntung mempunyai oppa seperti Chanyeol. Dia baik, sungguh sangat baik padaku. Dia juga terkenal dan disukai banyak orang (terutama para fans wanita), dan dia adalah salah satu inspirasiku. Sejak eomma dan appa meninggal, aku hanya tinggal bersama Chanyeol oppa. Uang yang kami gunakan untuk menghidupi kehidupan kami, lama kelamaan tidak mencukupi. Akhirnya, oppa berusaha mengikuti audisi untuk menjadi trainee di SM entertainment. Dengan berbekal usaha yang giat dan kemampuannya berakting, dancing, dan dia juga seorang rapper di sekolahnya, akhirnya oppa bisa menjadi trainee di SM dan kini, sudah hampir 2 tahun dia debut bersama EXO.

Aku sampai di bagian belakang gedung ini. Sungguh, gedung ini luas sekali. Baru kali ini aku berlari mengitari gedung ini sampai belakang. Aku bingung. Aku sudah tidak kuat untuk berlari lagi dan aku juga tidak mau wartawan dan para EXOst menemukanku. Aku mencari tempat untuk bersembunyi, dan tiba-tiba ada seseorang yang menarikku ke belakang sambil membekap mulutku dengan tangannya.

 

Author POV

Channee berlari dengan sekuat tenaga yang ia miliki menuju ke belakang gedung SM entertainment, salah satu agency terbesar di Seoul. Berharap ada tempat untuk dia bersembunyi di belakang gedung. Sesampainya dia disana, dia tak menemukan celah sedikitpun untuknya bersembunyi. Bahkan, barang-barang bekas pembuatan film yang biasanya disimpan oleh pihak SM di belakang gedung pun kini bersih tanpa satupun tertinggal. Ternyata memang mereka telah melakukan pembersihan terhadap tempat ini kemarin sore. Channee bingung harus kemana dan bagaimana. Tiba-tiba seseorang menariknya dan membekap mulutnya dengan tangan. Channee masih belum tau siapa orang yang telah menyelamatkan atau malah ingin mencelakakan nya ini, sampai dia berada di sebuah ruangan gelap dan dia berbalik.

“Kau!”

“sstttt..” kata orang itu sambil membekap mulut Channee kembali.

Orang itu adalah Lay, salah satu anggota EXO-M yang dikenal juga dengan nama Zhang Yixing.

“Kalau kau berbicara terlalu keras, mereka akan mendengar. Kau tau kan tempat ini sempit sekali” kata Lay.

Memang, tempat yang mereka gunakan saat ini adalah ruang peralatan bersih-bersih, yang luasnya sama dengan kamar PAS yang biasa ada di toko pakaian. Belum lagi, ditambah dengan banyaknya barang yang disimpan di ruang itu, ruang itu menjadi sangat sempit untuk mereka berdua. Sekarang, Channee dan Lay saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat. Tanpa diketahui Channee, Lay merasa senang dengan keadaan ini dan jantungnya tak henti-hentinya berdegup kencang.

“Lay, apa mereka sudah pergi?”

“ehmm.. sepertinya sudah” jawab Lay gugup.

Sejenak mata mereka berdua bertemu. Menyadari akan hal itu, Channee segera keluar dari tempat itu dengan salah tingkah. Lay pun tersenyum.

“hufff mereka itu, membuatku repot saja. Gara-gara Chanyeol oppa nih. Aku jadi harus ikut dikejar-kejar wartawan. Belum lagi para EXOst yang mau berfoto bersamaku. Aku harus minta tanggung jawab dari Yeol oppa” kata Channee menggerutu.

“haha.. sekarang kamu bisa merasakan bagaimana repotnya jadi artis kan? Walaupun kita terkenal, tapi nggak enak harus dikejar-kejar kayak gini. Memangnya kamu darimana? Kok sendirian?” tanggap Lay.

“Tadi aku kesini naik taksi. Aku tidak tahu kalau di depan banyak wartawan. Saat mereka  melihatku, mereka langsung lari ke arahku. Aku malas menanggapi pertanyaan mereka, yasudah aku lari saja” kata Channee sambil membersihkan pakaiannya.

“ohiya, thanks ya gege udah bantuin aku”

“haha. Sama-sama. Jangan panggil aku gege, panggil saja Lay. Jarak umur kita juga nggak jauh banget kan”

“Mwo? Baiklah” kata Channee sambil berjalan meninggalkan Lay.

“hey hey tunggu”

Lay pun mengejar Channee dan berjalan bersama kedalam gedung SM entertainment.

 

Lay POV

Aku bosan dengan keramaian di dalam ruang latihan. Mereka hanya akan membicarakan tentang Kai. Aku merasa iri dengan Kai yang selalu dipuji-puji karena dance nya yang bagus. Mereka lupa apa kalau aku juga seorang dance machine? Aku berjalan ke belakang gedung dan melihat siluet seseorang yang sedang berlari. Aku mengikutinya dari dalam gedung. Aku keluar dari pintu belakang dan kulihat Channee yang sedang kebingungan. Yeoja cantik adik dari Chanyeol ini, adalah yeoja yang berhasil merebut hatiku. ‘pasti ada yang tidak beres’ batinku. Segera kutarik Channee dan membawanya masuk ke dalam ruangan kecil tempat penyimpanan barang-barang pembersih.

“Kau!” katanya. Sungguh, dia cantik sekali. Bahkan di tempat gelap seperti ini, aku masih dapat melihat kecantikannya. Jarak kami sangat dekat, ingin rasanya aku menciumnya sekarang, tapi aku tak mau dia menjadi jauh denganku jika kulakukan hal itu.

Setelah wartawan-wartawan itu pergi, kami keluar dari ruangan kecil yang sempit itu.

“ohiya, thanks ya gege udah bantuin aku” katanya.

“haha. Sama-sama. Nggak usah panggil gege deh, panggil aja Lay. Jarak umur kita juga nggak jauh banget kan”

Setelah itu kami berjalan berdua menuju ruang latihan untuk mencari Chanyeol.

 

Channee POV

Dimana oppa ku yang menyebalkan itu? Aku tak sabar ingin mengomeli nya.

“Chann..” seseorang memanggilku. Aku kenal sekali dengan suara dan nama panggilan itu.

“ya Luhan! Darimana kau?” kataku.

“Mencari Lay. Kamu darimana Lay? Kita mencarimu. Ayo kita mulai latihan lagi” kata Luhan sambil mendorong Lay masuk ke ruang latihan.

Luhan. Dia adalah sahabatku. Sahabat terbaikku. Aku kenal dia sejak oppa menjadi trainee di SM entertainment. Saat itu aku merasa sedih karena aku takut jika oppa tidak bisa debut, aku tidak akan bisa membayar uang sekolahku. Padahal, tahun itu juga aku lulus SMA. Disitu aku bertemu Luhan, dia yang selama ini menghiburku dan menjadi tempat curhatku. Aku juga sering menyemangatinya agar tidak mudah putus asa menghadapi pekerjaannya sebagai artis terkenal. Dia sering memanggilku dengan nama ‘Chann’. Hanya dia yang memanggilku dengan sebutan itu, dan tak ada yang berani mengikutinya memanggilku dengan nama panggilan yang sama.

 

Author POV

Channee, Lay dan Luhan masuk ke dalam ruang latihan member EXO. Disana, berkumpullah semua anggota EXO. Kris, leader dari EXO-M yang sedang mengobrol bersama Tao. Suho, leader dari EXO-K yang sedang belajar menyamakan nada bersama D.O dan Chen. Kai, Sehun dan Xiumin yang sedang berlatih dance, dan Baekhyun serta Chanyeol yang sedang berebut makanan. Channee segera berlari ke arah Chanyeol.

“oppaaa!!!”

Chanyeol yang sedang memegang makanan Baekhyun pun menoleh, dan dengan cepat Baekhyun merebut makanan itu lalu lari meninggalkan Chanyeol.

“yeaa, kau kalah Park Chanyeol” kata Baekhyun sambil menjulurkan lidahnya.

“ya! Baekhyun hyung! Sini kau!” kata Chanyeol sambil ingin berlari, tapi ditahan oleh Channee.

“oppa! Kau tau tidak? Gara-gara foto yang kau upload kemarin, aku jadi dikejar-kejar oleh wartawan dan fans kalian. Untung ada Lay yang menolongku”

“Lalu? Baguslah kalau kau terkenal. Lumayan kan” kata Chanyeol sambil tersenyum evil (?)

“Ya oppa, kau jahat!” kata Channee sambil memukul Chanyeol. “Aku capek oppa, setiap hari harus bersembunyi dari kejaran paparazzi. Baru juga 3 hari, bagaimana seterusnya?”

“Yasudah, maafkan oppa. Oppa cuma mau menunjukkan adik oppa yang cantik ini pada mereka. Selagi kamu tidak mendapat terror, masih aman kok. Oppa janji, kamu tidak akan kenapa-napa. Ne saeng?” kata Chanyeol sambil memberikan jari kelingkingnya untuk mengikat janji dengan Channee. Kedua kakak beradik ini memang saling menjaga dan menyayangi. Chanyeol selalu menjaga agar adiknya selalu aman, begitu juga Channee, dia selalu menjaga agar Chanyeol selalu sehat di tengah kesibukannya sebagai artis.

Anak-anak EXO akan berlatih lagu Wolf dan Baby untuk perform mereka besok di KBS Music Bank. Biasanya, jika Channee menunggu oppa nya berlatih, dia hanya duduk sambil mendengarkan musik atau membaca buku, atau bahkan berjalan-jalan di dalam gedung untuk mencari artis SM yang lain untuk diajak mengobrol. Tapi, lain dengan hari ini. Hari ini Channee merasa ingin sekali melihat anak-anak EXO berlatih, terutama untuk melihat seseorang. Lay.

 

Channee POV

Mereka mulai berlatih, sebaiknya aku keluar saja, daripada aku bosan. Tunggu, itu Lay yang sedang berlatih bersama Kai, Sehun dan Luhan? Omo… Lay keren sekali. Aku tak pernah menyadari bahwa Lay akan sekeren itu kalau nge-dance. Aku duduk ke tempat semula. Entah mengapa, aku ingin sekali melihatnya melakukan dance Wolf. Terdengar lagu intro Wolf (yang dipake di teaser 1) dimulai. Kai berada di tengah dan memimpin dance seperti memimpin sekawanan serigala. Aku memperhatikan Lay. Dance nya tak kalah bagus dari Kai. Bahkan di latihan kali ini, Kai sering melakukan kesalahan-kesalahan. Kurasa aku mulai menyukai namja yang telah menyelamatkanku ini.

“LAY! LAY!”

Tiba-tiba suara itu membuyarkan lamunanku. OMO!! Lay pingsan!

“Lay, lay kau kenapa Lay!?!” kata Kris gege, panik.

Mereka membawa Lay ke kamar yang ada di ruang itu, yang biasa digunakan untuk istirahat setelah latihan.

“Luhan, Lay kenapa?” tanyaku tak kalah panik.

“Mungkin dia kelelahan. Mm.. tenang saja, pasti dia cepat sadar kok”

Tenang saja? Apa Luhan tak tau jika aku benar-benar panik? Yah, memang Luhan tak tahu dan aku tak berhak memarahinya. Lebih baik aku carikan Lay minuman yang hangat.

 

Lay POV

Lucu sekali yeoja itu. Di depan orang lain, dia terlihat dewasa dan menarik. Tetapi di depan Chanyeol, oppa nya, dia berubah menjadi anak yang manja. Benar-benar menggemaskan.

“Hyung, ayo kita latihan untuk battle nanti di awal lagu Wolf” kata Kai.

“Ayo Jong”

Aku, Kai, Luhan dan Sehun berlatih dance menghadap ke kaca. Anak-anak EXO segera berkumpul untuk memulai latihan. Kulihat melalui kaca di depanku, Channee akan keluar ruangan seperti biasa. Mungkin berjalan-jalan agar tak bosan. Tapi tunggu, dia berhenti saat melihatku dan ketiga temanku yang lain sedang berlatih dance. Channee tersenyum! Dan dia duduk kembali di kursi nya.  Sejenak, aku merasa senang. Tapi setelah itu, aku berpikir untuk tidak berharap lebih pada Channee. Karena, bisa saja orang yang dia lihat bukan aku. Bisa saja dia melihat, Kai? Sehun? Atau mungkin Luhan, yang (katanya) adalah sahabatnya? Tapi tak apa, latihan kali ini aku lebih bersemangat dari latihan sebelumnya. Kami segera memulai formasi untuk memulai lagu Wolf. Baru sampai setengah lagu, tiba-tiba aku merasakan pusing di kepalaku. Jangan lagi…

Dan tiba-tiba aku merasa gelap di sekitarku.

 

Author POV

Member EXO memulai latihan mereka. Channee melihat mereka latihan sambil melamunkan namja yang bernama Lay itu. Namja yang telah merebut hatinya hari ini. Tiba-tiba, Lay pingsan dan dibawa oleh teman-temannya ke dalam kamar. Channee bingung dan panik, tapi dia tak boleh menunjukkan kepanikannya yang berlebihan di depan member EXO yang lain. Dia bertanya pada Luhan.

“Luhan, Lay kenapa?”

“Mungkin dia kelelahan. Mm.. tenang saja, pasti dia cepat sadar kok”

Channee berpikir untuk mencarikan Lay minuman hangat. Dia menuju dapur yang ada di gedung itu dan meminta satu gelas minuman hangat untuk Lay. Dia kembali ke ruang latihan dan menemui Kris yang sedang berdiri di depan kamar.

“Gege, ini minuman hangat untuk Lay”

“Ohh, masuklah” kata Kris sambil bergeser dari pintu.

Channee segera masuk dan duduk di kursi di sebelah kasur tempat Lay berbaring.

“Channee, kamu mau menjaga Lay selama kami latihan? Besok kami harus perform dengan ‘special stage’, jadi dance yang kami bawa sedikit berbeda dari biasanya. Makanya kita harus berlatih sekarang”

Channee bingung dengan perkataan Kris. Kris mengatakannya seolah-olah kejadian ini sering terjadi pada Lay dan mereka meninggalkan Lay untuk berlatih. Tapi, apa yang bisa dia lakukan selain menerima?

“Siap gege! Tenang saja, Lay pasti cepat sembuh kalo aku yang merawat”

“Haha. Dasar kau ini. Ku tinggal ya”

“Siap” kata Channee.

 

Lay POV

Aku masih merasa pusing. Kubuka mataku perlahan-lahan. Pandanganku masih buram. Kukerjapkan mataku berkali-kali sampai pandanganku jernih. Kulihat seseorang sedang duduk sambil memainkan HPnya di kursi sebelahku.

“Channee?” aku kaget melihat siapa orang itu.

“Eh, hai Lay. Kau sudah baikan?” katanya.

Aku berusaha duduk.

“Sini aku bantu” kata Channee sambil membantuku untuk duduk. Sungguh, dia adalah yeoja yang sempurna bagiku.

“Ini minum dulu”

“Gomawo Channee” kataku dan aku meminumnya.

“Kau kenapa Lay? Kelelahan? Kenapa sampai pingsan?”

Aku tersenyum, “Tak apa-apa. Yah mungkin hanya lelah saja. Kau kenapa disini? Mana yang lain?”

Sungguh pertanyaan bodoh. Jelas-jelas aku bisa mendengar suara anak-anak EXO sedang berlatih di luar.

“Mereka meneruskan latihannya. Katanya perform kali ini dance nya berbeda, jadi mereka harus berlatih lagi”

“Ohh begitu. Kalau gitu, aku latihan dulu ya” kataku sambil berusaha berdiri.

“Ehh Lay, kamu nggak boleh latihan dulu. Masih siang, mereka akan latihan lagi nanti sore dan malam. Lebih baik kamu tidur dulu sekarang. Daripada nanti kamu sakit lagi”

“Tapi, memang dance yang akan ditampilkan besok berbeda dari biasanya, makanya aku harus latihan”

“Aniya. Kau harus istirahat atau ku kunci kau di dalam sini. Lagian sejak tadi aku perhatikan, kamu bisa melakukan gerakan dance nya dengan lancar”

Aku menatap Channee. Sedikit tak percaya dengan apa yang aku dengar.

“Apa?” kataku.

“Eh ehmm mm.. tak apa. Kau tidur saja”

Sedikit tersenyum gembira, aku merebahkan diriku kembali ke kasur dan Channee segera menutupiku dengan selimut. Kemudia dia tersenyum padaku dan pergi keluar.

 

Channee POV

Aku menemani Lay di kamar. Ku perhatikan wajahnya. Dia begitu tampan. Kenapa aku baru menyadarinya? Ku dengar handphone ku berbunyi. Ada SMS masuk.

“Channee?”

Lay? Dia sudah sadar.

“Eh, hai Lay. Kau sudah baikan?” kataku.

Aku membantunya untuk duduk dan memberikan minuman hangat yang ku ambil dari dapur tadi. Dia menanyakan teman-temannya.

“Mereka meneruskan latihannya. Katanya perform kali ini dance nya berbeda, jadi mereka harus berlatih lagi”

“Ohh begitu. Kalau gitu, aku latihan dulu ya” kata Lay.

Benar-benar ya namja yang satu ini. Ternyata benar apa yang ku dengar tentang ‘Lay si pekerja keras’ selama ini. Baru sekarang aku tahu sifatnya benar-benar pantang menyerah. Aku melarangnya untuk ikut latihan dan menyuruhnya untuk beristirahat saja, tapi dia tetap saja nekat.

“Aniya. Kau harus istirahat atau ku kunci kau di dalam sini. Lagian sejak tadi aku perhatikan, kamu bisa melakukan gerakan dance nya dengan lancar”

Lay memandangku, “Apa?”, katanya.

Aishh, aku keceplosan. Lay pasti curiga bahwa sejak tadi aku memperhatikan dia sedang berlatih dance. Dasar Channee pabo.

Aku segera menyuruhnya untuk tidur dan meninggalkannya sendiri. Jantungku masih berdegup kencang saat aku menutup pintu kamar. Baru kali ini ada seorang namja yang bisa membuatku salah tingkah seperti ini.

 

Author POV

Channee  menunggu oppa nya latihan sampai sore. Saat anak-anak EXO sedang beristirahat, dia bercanda dengan Luhan, sahabatnya. Dia menceritakan mengenai perasaannya pada Lay ke Luhan.

“Han, kalau aku suka sama seseorang, menurutmu itu akan bertahan lama atau hanya sesaat?”

“Tergantung kau suka karena apa. Kalau kau suka karena tampang, bisa dipastikan perasaanmu hanya sesaat untuknya. Kenapa? Kau suka seseorang?” tanya Luhan sambil tersenyum jahil.

“Kenapa? Tak boleh?” jawab Channee cuek.

“Benar kau suka seseorang? Siapa siapa?”

“Ssttt jangan keras-keras. Kau ini. Tapi janji ya jangan bilang ke siapapun. Apalagi anak EXO” kata Channee.

“Jangan-jangan kau suka salah satu anak EXO. Siapa? Atau kau suka aku?”

“Aishh, kau ini. Ge’er sekali ya” kata Channee sambil memukul-mukul Luhan dengan bantal yang ada di sofa itu.

Tanpa mereka sadari, seseorang memperhatikan tingkah mereka daritadi.

“Orang itu berhasil membuatku jatuh cinta dalam waktu hanya sehari ini. Dia, dance machine di EXO”

“Kau suka Kai???” tanya Luhan kaget. Channee yang mendengarnya pun ikut kaget.

“Mwo?! Aniya. Bukan dia orang yang ku maksud” kata Channee sambil mengacak-acak rambut Luhan.

“Lalu? Lay! Iya kan? Tidak salah lagi, kau pasti menyukai Lay kan?” kata Luhan sambil menarik hidung Channee.

“Luhan! Sakit tau. Hehe, iya. Dia orangnya”

“Wuaa.. HEY CHANNEE NAKSIR SESEORANG” kata Luhan setengah berteriak untuk mengerjai Channee.

“Ya Luhan! Diam kau, dasar menyebalkan!”

Lalu perang bantal pun dimulai. Sepasang mata yang melihat kejadian itu merasa sakit hati. Dia berpikir bahwa perasaan Channee pada Luhan lebih dari sekedar sahabat.

 

Lay POV

Aku bangun dari tidurku. Tiba-tiba aku mengingat kejadian sebelum aku tidur. Aku tersenyum. Benarkah Channee memperhatikanku?

Aku berjalan menuju pintu dan membukanya. Sudah berapa lama aku tidur? Kulihat sekilas jam dinding yang berada di samping pintu. Ternyata sudah hampir 2 jam aku tidur. Aku berjalan menuju ruang tengah, tempat kami berlatih. Aku melihat dua orang yang sedang duduk berdua sambil mengobrol di sofa. Channee dan Luhan. Mereka memang bersahabat sejak awal Chanyeol menjadi trainee di SM. Entah mengapa, tiap aku melihat mereka sedang berdua, aku merasa amat sangat cemburu. Mereka lebih terlihat seperti sepasang kekasih daripada sahabat. Aku melihat Channee yang mengacak-acak rambut Luhan dan mereka saling melempar bantal. Mungkin, memang orang yang Channee suka adalah Luhan, bukan aku. Dan orang yang dilihatnya saat berlatih dance adalah Luhan, bukan aku.

 

Author POV

Keesokan harinya, Channee bangun dari tidurnya dan segera bersiap untuk pergi ke toko sepatu. Sore ini, EXO akan tampil di KBS Music Bank ‘Special Stage’. Luhan meminta Channee untuk membelikannya sepatu, karena sepatu yang biasanya Luhan pakai, hilang sebelah. Entah ini ulah usil Sehun, si uri maknae, atau memang benar-benar hilang.

Setelah Channee memasang alat penyamaran berupa kacamata hitam dan slayer, Channee segera berangkat menuju Jalan Dongdaemun dengan menggunakan taksi. Channee berjalan-jalan di sekitar Dongdaemun, tempat dimana terdapat banyak toko pakaian dan aksesoris lainnya. Dia masuk ke salah satu toko sepatu dengan merk terkemuka. Dia melihat-lihat sejenak dan menemukan sepatu putih yang dirasa pas untuk Luhan. Channee segera membelinya dan berjalan keluar toko.

Di sepanjang Jalan Dongdaemun, banyak sekali toko pakaian dengan kualitas bagus dan dengan harga mulai dari yang murah sampai yang mahal. Saat Channee melewati toko aksesoris, dia melihat headband putih bertuliskan ‘WOLF’ di pinggirnya.

‘Sepertinya headband itu cocok untuk Lay, simple tapi lucu. Aku ingin dia memakainya sama seperti dia memakai headband di MV Wolf. Dia terlihat tampan menggunakan headband seperti itu’ batin Channee.

 

Channee POV

Akhirnya aku berhasil mendapatkan sepatu yang cocok untuk Luhan. Aish, Luhan memang menyebalkan. Dia menyuruhku untuk mencarikannya sepatu untuk tampil nanti malam. Sebagai imbalannya, dia akan tutup mulut tentang perasaanku pada Lay. Padahal, sekarang aku harus menyamar jika ingin pergi ke tempat umum sendirian. Huff, dasar Luhan.

Aku meninggalkan toko sepatu tempat aku membeli sepatu untuk Luhan. Tanpa sengaja, mataku menangkap sebuah headband yang sedang dipasang di salah satu manequin di toko yang menjual aksesoris laki-laki maupun perempuan. Headband itu telihat simple, tapi entah mengapa aku ingin membelikannya untuk Lay. Headband putih bertuliskan ‘WOLF’ di pinggirnya dengan tinta warna hitam. Kuharap Lay menyukainya.

Aku masuk ke toko itu dan membeli headband yang ku lihat tadi. Kainnya juga lembut dan bagus. Aku akan memberikannya pada Lay.

 

Author POV

Hari berganti dan sore pun datang. Channee bergegas menuju studio KBS yang letaknya tak terlalu jauh dari gedung SM entertainment. Dia segera masuk dan menuju backstage untuk mencari Luhan. Dia melihat sekelompok orang menggunakan pakaian putih bertuliskan WOLF 88

‘Itu mereka’ batin Channee. Dia segera menuju sekelompok orang itu.

“Lay, apa kau lihat Luhan?” tanya Channee pada Lay.

Lay yang sedang mengobrol bersama Suho pun kaget. Kaget karena dia senang dan juga karena orang yang Channee tanyakan adalah Luhan, bukan dia.

“Ani. Aku tak melihatnya sejak turun dari mobil. Coba kau tanya Sehun. Mereka kan selalu berdua”

“Ah, ne Lay. Gomawo” jawab Channee.

Channee pun segera mendekati Sehun.

“Oppa, kau lihat Luhan?” tanya Channee.

“Itu, dia ada disana. Duduk di dekat ruang ganti. Wae?”

“Ani oppa. Aku hanya ingin memberikan sepatu titipan Luhan. Gomawo oppa. Sukses untuk perform nya. Ngomong-ngomong, rambutmu seperti pelangi. Wkwk” kata Channee sambil berlari meninggalkan Sehun.

“Ya Channee! Ini rambut mahal. Lihat saja, rambut ini pasti akan menjadi trendsetter sebentar lagi” jawab Sehun, sedikit kesal.

Channee yang sudah berlari tak menghiraukan kata-kata Sehun.

 

Channee POV

Kekeke.. Dasar Sehun. Kau benar-benar maknae polos.

Dimana Luhan? Kenapa aku tidak melihatnya?

Oh iya. Aku lupa memberikan headband ini pada Lay. Ah sudahlah nanti saja, yang penting aku tidak boleh sampai membuat Luhan membocorkan rahasiaku dulu.

Aku mencari Luhan kesana-kemari. Aha! Itu dia, tertutup badan tinggi Kris gege. Aku segera berlari menuju tempat Luhan duduk. Dia sedang membenarkan rambutnya.

“Luhan!”

“Chann! Lama sekali kau. Dimana sepatu baruku, heum?”

“Mianhae. Aku juga telat mandi tadi. Ini, jangan sampai kau bilang tidak suka”

Kulihat Luhan mencoba sepatu itu dan dia menyukainya.

“Ini sepatu yang bagus. Warna nya juga aku suka. Gomawo Channee” kata Luhan sambil memegang kedua pipiku.

“Cheonma Luhan. Kau terlihat tampan malam ini. Kau cocok dengan pakaian putih-putih ini”

“Yang benar? Gomawo Chan, kau memang sahabat terbaikku”

Luhan merangkulku. Ya, aku berkata begitu benar-benar tulus, bukan mengada-ada. Luhan memang terlihat tampan dengan pakaian putih-putih ini. Dia memang tampan, wajar saja jika banyak perempuan yang menyukainya. Tapi entah mengapa, perasaanku pada Luhan tak lebih dari perasaan seorang sahabat. Berbeda dengan perasaanku pada Lay. Oh iya! Lay!

“Han, kau lihat Lay?”

“Ehem.. ada yang kangen ternyata. Tadi aku lihat dia masuk ke ruang ganti. Kamu tidak lihat? Dia kan lewat sini tadi”

“Tidak. Aku hanya ingin memberikan ini padanya. Tadi saat aku jalan-jalan, aku menemukan headband yang ku pikir cocok untuk Lay. Aku kesana dulu ya. Sukses untuk performnya” kataku sambil berjalan menuju ruang ganti.

 

Lay POV

Sore ini kami akan perform di KBS Music Bank. Aku berharap Channee datang seperti biasa, untuk menyaksikan kami tampil, atau lebih tepatnya, menyaksikan Luhan tampil. Ini benar, aku sudah menduga dari awal kalau dia menyukai Luhan, bukan aku. Tadi saat aku sedang mengobrol dengan Suho hyung, tiba-tiba Channee menanyakan Luhan padaku. Aku jawab saja aku tidak tahu, padahal daritadi aku melihat Luhan duduk di dekat ruang ganti. Karena aku tak ingin melihat ‘kemesraan’ mereka berdua lagi, aku segera masuk ke ruang ganti untuk mengambil topiku. Aku melewati mereka. Kulihat Channee memberikan sepasang sepatu putih pada Luhan. Argghh.. aku tak ingin melihat lebih dari ini. Kupaksakan diriku masuk ke dalam ruang ganti, walaupun sebenarnya aku tak ingin melewati mereka dan melihat kedekatan mereka dengan jelas.

Aku mengambil topiku dan berpikir untuk keluar ruangan itu. Kubuka pintu dan kulihat Luhan sedang memegang kedua pipi Channee. Segera kututup kembali pintu itu dan aku bersandar di belakang pintu. Kepalaku mulai pusing.

Samar-samar ku dengar Channee berkata, “Cheonma Luhan. Kau terlihat tampan malam ini. Kau cocok dengan pakaian putih-putih ini”. Sungguh, hatiku sakit mendengarnya.

Tiba-tiba aku mendengar suara pintu diketuk.

“Lay.. Lay.. apakah kau di dalam?”

Channee? Mau apa dia kemari? Apa dia melihatku membuka dan menutup pintu kembali? Aku segera berlari menjauh dari pintu dan menuju jendela yang ada di ruangan itu untuk menghirup udara segar. Aku harus perform sebaik mungkin.

“Lay?”

Kurasakan seseorang sedang memegang pundakku. Aku yaking orang itu adalah Channee.

 

Channee POV

Aku memandang sejenak pintu yang ada di depanku ini. Sedikit perasaan ragu menyelimutiku. Aku harus memberikan headband ini pada Lay, sekarang juga. Aku ingin melihatnya menggunakan headband ini saat perform nanti. Tapi, bagaimana jika Lay tidak suka? Atau dia berpikir macam-macam mengenaiku?

Ahh biarlah, yang pasti aku sudah berusaha memberikan ini padanya.

“Lay.. Lay.. apakah kau di dalam?”

Ku ketuk pintu ini. Kenapa tidak ada suara?

Ku dekatkan diriku ke pintu, aku mendengar suara orang berjalan. Ku buka kenop pintu yang ternyata tidak dikunci. Aku masuk dan melihat Lay sedang berdiri di dekat jendela.

“Lay?”

Ku panggil dia dan ku pegang pundaknya. Aku takut sesuatu terjadi padanya.

“Channee? Ada apa?”

BLAMM!!

Pintu ruangan ini tertutup karena angin. Kualihkan pandanganku pada pintu itu sejenak, lalu kulihat Lay kembali.

“Ehm, aku.. aku hanya ingin memberikan ini untukmu. Menurutku, ini cocok untukmu. Aku harap kau menyukainya” kataku sambil memberikan headband itu pada Lay.

Lay menerimanya, “Ini.. keren. Terlihat sederhana, tapi bagus. Aku sangat suka. Kainnya juga lembut. Gomawo Channee”

“Aah, cheonma. Tadi aku melihatnya saat aku sedang berjalan-jalan mencari sepatu untuk Luhan”

Tiba-tiba, Lay memandangku dengan tatapan yang lain. Seperti, marah? Atau benci? Yang pasti, tatapannya kali ini berbeda dengan biasanya.

“Lalu, kenapa sekarang kau disini? Bukankah seharusnya kau bersama Luhan?”

Aneh. Kenapa Lay tiba-tiba jadi berkata cuek padaku?

“Aku.. ingin memberikan ini untukmu”

“Kenapa kau memberikannya padaku? Bukan Luhan? Bukankah Luhan itu namjachingu mu? Aku tak ingin Luhan berprasangka buruk padaku. Pergilah keluar dan temui dia”

Apa? Jadi selama ini Lay mengira aku ini berpacaran dengan Luhan?

“Lay? Aku sama sekali tidak mempunyai hubungan spesial dengan Luhan. Kami sahabat, selamanya. Dan semua member EXO tahu hal itu. Dan aku yakin, kau juga tahu kan?”

“Lalu mengapa kau membelikannya sepatu dan tadi dia menciummu kan?”

Hey hey, mengapa Lay menjadi kasar begini? Apa yang salah dengannya? Ciuman? Kapan aku dicium oleh Luhan? Ohh! Mungkin Lay salah sangka saat Luhan memegang kedua pipiku dengan tangannya. Tapi, apa Lay melihat kejadian itu?

“Sepatu itu? Luhan yang menyuruhku membelinya. Dia menitipkan uang padaku dan memintaku untuk membelikannya sepatu, karena sepatunya yang putih, hilang sebelah. Dan masalah ciuman tadi, Luhan sama sekali tak menciumku. Dia hanya memegang kedua pipiku. Hal itu sering dilakukannya jika dia benar-benar sedang baik padaku”

Kulihat tatapan marah Lay sedikit demi sedikit berangsur-angsur menjadi lebih tenang.

“Kau.. serius?”

“Iya. Memang kenapa? Kenapa kau sampai berpikir bahwa aku dan Luhan berpacaran?”

“Aa..aniya” katanya sambil memandangi headband yang kuberikan.

 

Lay POV

Aku berbalik dan mendapati seorang yeoja cantik bernama Channee sedang berdiri di belakangku.

“Channee? Ada apa?”

BLAMM!!

Tiba-tiba pintu itu tertutup sendiri. Kami berdua sama-sama melihat ke arah pintu dan kemudian saling memandang satu sama lain.

“Ehm, aku.. aku hanya ingin memberikan ini untukmu. Menurutku, ini cocok untukmu. Aku harap kau menyukainya”

Channee memberikan sebuah headband putih bertuliskan ‘WOLF’ dengan tinta hitam kepadaku. Aku mengambilnya dan mengucapkan terimakasih padanya. Aku sangat senang melihat ini. Headband ini lucu sekali. Sangat pas untukku saat perform wolf.

“Aah, cheonma. Tadi aku melihatnya saat aku sedang berjalan-jalan mencari sepatu untuk Luhan” kata-katanya itu sungguh membuatku marah.

Luhan.. Luhann saja yang ada di kehidupannya. Aku semakin cemburu mendengarnya. Aku tak kuasa menahan ini semua.

“Kenapa kau memberikannya padaku? Bukan Luhan? Bukankah Luhan itu namjachingu mu?

Aku tak ingin Luhan berprasangka buruk padaku. Pergilah keluar dan temui dia”

Kulihat dia yang sedikit bingung melihat diriku yang berubah menjadi cuek seperti ini. Apalagi dari nada bicaraku, dapat terlihat bahwa aku sedang marah saat ini.

“Lay? Aku sama sekali tidak mempunyai hubungan spesial dengan Luhan. Kami sahabat, selamanya. Dan semua member EXO tahu hal itu. Dan aku yakin, kau juga tahu kan?”

Apa? Jadi selama ini dia tidak berpacaran dengan Luhan? Lalu apa arti semua ini? Jika sebagai sahabat, sikap mereka terlalu dekat. Bukankah tadi Luhan mencium Channee?

“Sepatu itu? Luhan yang menyuruhku membelinya. Dia menitipkan uang padaku dan memintaku untuk membelikannya sepatu, karna sepatunya yang putih, hilang sebelah. Dan masalah ciuman tadi, Luhan sama sekali tak menciumku. Dia hanya memegang kedua pipiku. Hal itu sering dilakukannya jika dia benar-benar sedang baik padaku”

Mwo? Jadi selama ini aku hanya berprasangka buruk terhadap Luhan? Aish dasar Lay pabo.

“Kau.. serius?”

“Iya. Memang kenapa? Kenapa kau sampai berpikir bahwa aku dan Luhan berpacaran?”

“Aa..aniya”. Aku memandangi headband pemberiannya.

“Mau aku pakaikan?” katanya.

Aku merasa senang sekali. Masih ada kesempatan untukku.

“Boleh. Aku senang jika bisa memakai ini saat di panggung nanti”

Kemudian kurasakan jari-jari lembutnya mulai memasukkan headband itu ke kepalaku dan merapikan rambutku. Dia melakukannya dengan lembut.

 

Channee POV

Jadi, Lay hanya salah sangka. Tapi mengapa dia marah? Apa dia cemburu? Ah sudahlah Channee, kau jangan berharap lebih padanya.

“Mau aku pakaikan?” kataku menawarkan diri.

“Boleh. Aku senang jika bisa memakai ini saat di panggung nanti”

Aku senang mendengar hal ini. Segera kupakaikan headband ini di kepala Lay. Aku menyingkirkan rambut-rambutnya dengan perlahan supaya dia tidak kesakitan. Jarak antara kami berdua sangatlah dekat. Wajah kami berhadapan satu sama lain. Hal ini mengingatkanku pada kejadian di gudang barang waktu itu.

“Hey, kau bisa memasang dengan benar tidak?” tanyanya.

“Ya! kau kira aku ini tidak pernah melihat benda seperti ini? Ya bisa lah. Sabar sedikit”

Kami sama-sama diam kembali. Aku merasa dia sedang memandangku. Aku tidak berani melihat matanya, karena hal itu hanya akan membuatku salah tingkah. Aku tidak akan memandangnya sebelum headband ini selesai kupasang. Tiba-tiba, kurasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirku. Dia menciumku.

 

Lay POV

Aku memandang wajahnya. Dia begitu cantik. Tak berubah sejak pertama kali aku melihatnya.

“Hey kau bisa memasang dengan benar tidak?” kataku.

“Ya! kau kira aku ini tidak pernah melihat benda seperti ini? Ya bisa lah. Sabar sedikit”

Lucu sekali dia. Sifat aegyo nya pun keluar sekarang.

Saat ini, jarak diantara kita berdua sangatlah dekat, karena dia sedang memasangkan headband itu di kepalaku. Aku melihat bibirnya yang mungil itu. Saat kita berdua bersembunyi di gudang, aku ingin sekali menciumnya, tapi hal itu tak bisa ku lakukan. Mungkin ini saatnya? Saat untukku mengungkapkan semua perasaanku padanya.

Dengan perlahan, ku dekatkan bibirku ke bibir mungilnya itu. Kurasakan bibirnya yang lembut mengenai bibirku. Aku menciumnya. Dan dia hanya diam.

Awalnya, aku merasa dia kaget dengan perbuatanku yang tiba-tiba itu. Perlahan, ku genggam kedua tangannya dan kurasakan dia lebih rileks dan menikmati ciuman ini.

Sedetik kemudian, dia menjauh dariku. Ku dengar seseorang memanggil-manggil nama kami berdua dari luar. Kami berdua sama-sama salah tingkah.

 

Author POV

Lay yang cemburu melihat kedekatan Channee dan Luhan pun memutuskan untuk menunggu di dalam ruang ganti. Dia mendekatkan diri ke jendela yang ada di ruang itu, untuk menghirup udara segar agar kepalanya tidak pusing lagi. Tiba-tiba Channee memanggilnya dan menepuk pundaknya. Channee memberikan sebuah headband putih pada Lay dan Channee bercerita tentang bagaimana dia dapat membeli headband itu. Lay yang salah sangka terhadap cerita Channee pun tak kuasa menahan amarahnya. Dia bersikap cuek pada Channee dan bertanya tentang kedekatan Channee dengan Luhan. Channee berterus terang pada Lay kalau dia hanya bersahabat dengan Luhan, tak lebih dari itu. Channee menjelaskan semuanya pada Lay.

Sekarang Lay mulai tenang, karena dia telah mengetahui semuanya.

‘Masih ada kesempatan untukku’ batinnya.

Channee menawarkan diri untuk memasangkan headband itu di kepala Lay. Lay menerimanya dengan senang hati. Mereka berdiri berhadapan, dengan jarak yang sangat dekat, sama seperti saat mereka bersembunyi di gudang. Lay yang sudah tidak bisa menahan perasaanya pada Channee pun segera mencium Channee. Channee sedikit terkejut dan Lay pun menggenggam kedua tangannya, dia merasa senang akan perbuatan Lay itu. Sedetik kemudian, mereka tersadar karena mendengar seseorang memanggil nama mereka dari luar. Seseorang membuka pintu itu.

“Lay, ayo kita bersiap. Kita akan tampil setelah ini” kata Luhan dari depan pintu.

Luhan yang melihat Channee dan Lay yang sedang berpegangan tangan pun tersenyum.

“Ah, mianhae. Aku tidak bermaksud mengganggu. Tapi Lay, ku tunggu kau diluar. Cepat!”. Lalu Luhan pergi dan mengedipkan sebelah matanya pada Channee. Channee tersenyum.

“Mian aku harus naik sekarang. Saranghae” kata Lay pada Channee dan mengecup pipi Channee singkat, lalu berlari meninggalkan Channee.

 

Channee POV

Ap..apa? Apa yang barusan terjadi ini sungguhan? Lay menciumku? Ini pertama kalinya aku dicium oleh seorang namja, dan dia adalah namja yang kusukai.

Dia begitu lembut dan perhatian, dapat kurasakan dari sikapnya saat ini.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu. Tak lama kemudian, ku lihat Luhan yang membuka pintu itu, berdiri dengan tatapan setengah bingung setengah senang.

“Ah, mianhae. Aku tidak bermaksud mengganggu. Tapi Lay, ku tunggu kau diluar. Cepat!”.

Barulah kusadari kalau posisiku dan Lay saat ini masih saling berpegangan tangan. Luhan pergi meninggalkan kami dan mengedipkan sebelah matanya padaku. Dasar Luhan! Kau pasti tau bagaimana senang nya diriku saat ini.

“Mian aku harus naik sekarang. Saranghae” kata Lay padaku dan dia mencium pipiku.

OMO! Dia mengatakannya! Dia mencintaiku! Dan dia mencium pipiku juga. Dia segera berlari meninggalkanku menuju belakang panggung karena teman-temannya telah menunggunya.

“Nado saranghae Lay” kataku pelan. Aku tersenyum. Aku sangat senang.

 

Lay POV

Toktoktok…

Kudengar pintu itu diketuk dan dia memanggil-manggil namaku. Tak lama kemudian, pintu itu dibuka oleh seseorang. Luhan. Dia melihat kami berdua sedang berpegangan tangan.

‘Pasti Luhan sudah berpikir macam-macam tentang kita’ pikirku.

Lalu dia meninggalkan kami dan menyuruhku untuk cepat keluar karena EXO akan tampil.

“Mian aku harus naik sekarang. Saranghae” kataku sambil mencium pipi Channee.

Kulihat dia tersenyum mendengar pernyataanku. Akhirnya, aku bisa mengungkapkannya pada Channee. Aku segera berlari dan meninggalkan Channee seorang diri di dalam ruang ganti. Aku sengaja membiarkannya dulu. Aku tak ingin mendengar jawabannya, karena aku ingin fokus terhadap penampilanku dulu. Aku berjalan menuju atas panggung dengan senyum bahagia. Aku juga memakai headband pemberian Channee. Kulirik sekilas ke belakangku. Kulihat Channee ada di belakang kami. Aku tersenyum padanya dan dia tersenyum padaku sambil berkata ‘fighting!’

Tiba-tiba, kurasakan pusing itu datang lagi. Aku harus kuat. Aku harus tampil semaksimal mungkin. Aku akan tampil sempurna untuk Channee sore ini.

 

Author POV

Semua member EXO telah naik ke atas panggung. Intro lagu Wolf pun dinyalakan. Mereka melakukan gerakan intro dengan baik, lalu disusul dengan battle ‘wolf dance’ antara Lay, Kai, Luhan dan Sehun. Mereka dapat melakukannya dengan sangat baik. Lalu, musik lagu wolf pun terdengar. Mereka membentuk formasi ‘pohon’ dan mulai menyanyikan lagu wolf dengan sedikit gerakan variasi.

‘cho-gi wah danbeone neukkyeo, neol hanibe chijeucheoreom jibeoneoheul teda’

Channee memperhatikan Lay dari pinggir panggung. Biasanya, dia akan ikut menonton di depan sendiri bersama penonton yang lain. Tapi, sejak dia dikenal sebagai adik dari Park Chanyeol, dia tidak berani ambil resiko untuk menonton di luar panggung.

‘keurae Wolf, nae-ga Wolf! Awou-uu-u~
a sarang-haeyo nan neukdaeko neon minyeo
keurae Wolf, nae-ga Wolf! Awou-uu-u~
a sarang-haeyo nan neukdaeko neon minyeo’

Dan lagu wolf pun selesai mereka nyanyikan.

Tiba-tiba, terdengar suara riuh penonton yang ada di studio itu.

“LAY! LAYYY!” suara itu berasal dari salah satu member EXO.

“Lay kau kenapa? LAY!!” kata Suho.

Lay pingsan. Tepat setelah lagu wolf selesai dinyanyikan. Channee yang melihat hal itu langsung panik dan naik ke atas panggung bersamaan dengan para crew dari KBS. Mereka membawa Lay ke belakang panggung.

Semua member EXO sangat khawatir terhadap Lay. Pihak SM segera membawa Lay ke rumah sakit.

“Luhan! Luhan! Lay kenapa han? Lay kenapaaa???” tanya Channee panik.

“Lebih baik kita ikut mereka ke rumah sakit. Kau akan tahu disana” jawab Luhan dengan wajah sedih.

 

Channee POV

Aku sedang berada di pinggir panggung. Disini, aku bisa melihat ke arah panggung, tapi para penonton di luar tidak bisa melihatku. Ku perhatikan Lay. Dance nya benar-benar membuatku terpukau. Apalagi dia menggunakan headband itu, dia terlihat tampan dan keren. Dia berhasil menyelesaikan dance nya dengan baik.

Kulihat member EXO telah menyelesaikan lagu wolf. Kuperhatikan Lay. Tiba-tiba, kulihat dia jatuh ke lantai. Dia pingsan! Lagi!

Tak butuh waktu lama untuk membuat studio ini menjadi gaduh. Para penonton langsung berteriak memanggil nama Lay. Para kru membawa Lay ke belakang panggung. Aku segera berlari mengikuti mereka. Aku panik dan sangat khawatir.

“Luhan! Luhan! Lay kenapa han? Lay kenapaaa???”

“Lebih baik kita ikut mereka ke rumah sakit. Kau akan tahu disana” jawab Luhan dengan muka sedih.

Apa maksud Luhan? Apa yang Luhan tau tentang Lay?

Aku bersama member EXO yang lain mengikuti ambulance yang membawa Lay ke rumah sakit dengan menggunakan mobil khusus member EXO. Wartawan dan para EXOst segera mengikuti kami. Polisi menjaga agar jalan kami lancar dan aman. Selama perjalanan, aku merasa sangat takut. Perasaan tidak enak segera menyerbu pikiranku.

 

Author POV

Lay dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulance. Mobil EXO mengikuti mereka di belakang. Channee ikut di mobil itu. Segala pikiran berkecamuk di otaknya.

Sesampainya di rumah sakit, Lay segera dibawa ke ruang ICU. Rumah sakit telah dijaga ketat oleh para polisi. Jadi, hanya beberapa orang dan member EXO yang ada disitu untuk menunggu Lay. Channee yang sudah tak bisa menahan air matanya pun menangis di depan para member EXO.

“Saeng, kau kenapa? Lay tidak akan kenapa-napa. Dia hanya pingsan seperti biasa”

Channee menatap mata Chanyeol, oppanya.

“Seperti biasa kata oppa? Berarti, Lay sering pingsan? Apa yang terjadi padanya oppa?!” kata Channee sambil menangis.

Melihat raut muka Chanyeol dan member EXO yang lain yang kebingungan dengan sikap Channee, Luhan pun maju untuk menceritakan semuanya. Channee hanya diam dan membiarkan Luhan memberitahu member EXO tentang perasaannya pada Lay.

“Jadi begitu. Kenapa kamu tidak bercerita pada oppa? Maafkan oppa, oppa tidak tahu” kata Chanyeol sambil memeluk Channee yang masih menangis.

“Sepertinya, kita perlu memberitahu Channee tentang Lay” kata Kris.

Semua member EXO mengangguk. Luhan yang sudah tau apa yang akan dikatakan oleh Kris segera mendekati Channee. Dia menggenggam tangan Channee. Kris pun mulai berbicara.

“Channee, sebenarnya, Lay, punya penyakit hemofilia”. Channee kaget mendengar kata-kata Kris dan dia kembali menangis. Chanyeol segera memeluk adiknya itu.

“Awalnya, Lay memang sedikit aman. Tetapi, sejak dia terluka karena jatuh saat latihan, keadaannya semakin memburuk. Terjadi luka di dalam tubuhnya yang darahnya sukar untuk membeku. Kata dokter, umur Lay tergantung pada diri Lay sendiri. Dia akan bertahan hidup jika keadaannya baik. Tapi, setelah kami perhatikan, keadaan Lay dari hari kehari semakin memburuk. Di dorm, dia sering pingsan atau mimisan. Mungkin ini hal sepele, tapi sangat berbahaya untuknya. Maaf kami baru memberitahumu sekarang. Kami sangat menjaga rahasia ini dari siapapun, terutama pers dan EXOst”

Channee sangat terpukul mendengar pernyataan Kris barusan. Orang yang dia cintai, yang baru saja menyatakan cinta padanya, ternyata orang yang nyawa nya berada di ambang maut. Channee benar-benar menyayangi Lay. Dia tak mau kehilangan Lay.

“Maaf,  apa disini ada yang bernama Luhan?” kata salah satu suster dari ruangan Lay.

“Saya. Ada apa ya?” jawab Luhan.

“Mari ikut saya. Saudara Lay ingin bertemu dengan anda”

Lalu Luhan masuk ke ruangan itu.

 

Channee POV

Aku benar-benar terpukul dengan kenyataan ini. Lay, jangan tinggalkan aku. Kau harus bertahan Lay.

Tiba-tiba, seorang suster keluar dan memanggil Luhan. Suster bilang, Lay ingin bertemu dengan Luhan. Kami sedikit merasa lega, paling tidak Lay sudah sadar. Tapi kenapa Luhan? Kenapa bukan Suho, sahabatnya? Atau… aku?

Tiba-tiba kulihat seorang dokter lagi masuk ke ruang itu bersama 2 orang suster. Mereka tergesa-gesa. Perasaanku tidak enak.

Tak lama kemudian, kulihat Luhan keluar sambil menangis. Wajahnya benar-benar sedih saat ini. Dia mendekatiku.

“Chan…”. Aku menangis lagi.

“Lay… dia.. meninggal” kata Luhan yang langsung memelukku.

Aku menangis sejadi-jadinya. Aku benar-benar sedih. Terpukul. Marah. Menyesal.

Ku dengar member EXO yang lain juga ikut menangis.

“Ini.. dia memberikannya untukmu. Katanya, terimakasih atas hari ini”

Luhan memberikan headband yang kuberikan pada Lay tadi sore.

“Aku… aku bahkan belum menjawab pernyataan cintanya padaku, Han. Aku tidak ingin Lay pergi. LAY JANGAN PERGIIII!!!!”, aku berteriak sambil menangis.

Memang, aku belum sempat mengatakan padanya bahwa aku juga mencintainya, dan dia telah pergi. Meninggalkanku. Meninggalkan kami semua. Selamanya.

“Semua sudah terlambat Channee. Lay pasti tahu bahwa kau juga menyayanginya. Aku yakin” kata Luhan

Aku hanya bisa menangis dan menangis untuk Lay.

 

Lay POV

Gelap. Semua gelap. Aku membuka mataku. Sekarang, aku sedang tertidur di ranjang rumah sakit, dengan berbagai selang di tubuhku. Aku mengingat semua kejadian hari ini. Tentang Channee, semua tentang Channee. Aku sudah tidak bisa memaksakan tubuhku untuk menyimpan penyakit ini terlalu lama.

“Suster..” kataku dengan suara pelan, sangat pelan.

“Ya? Ada yang bisa saya bantu?”

“Bisa tolong panggilkan teman saya yang bernama Luhan?”

“Baiklah. Tunggu sebentar”

Aku memanggil Luhan. Aku tidak ingin bertemu Channee. Seandainya aku harus pergi, aku tak ingin Channee melihatku dalam keadaan seperti ini. Hal itu hanya akan membuatnya bertambah sedih. Maka dari itu, aku meminta Luhan untuk menyampaikan pesanku pada Channee, karena hanya Luhan yang dekat dengan Channee selain Chanyeol.

“Lay? Ada apa?” kudengar suara Luhan. Aku memandangnya.

“Luhan, tolong kau lepas headband ini dan berikan pada Channee”, ucapku terbata-bata. Kurasakan nafasku mulai sesak dan pandanganku mulai buram.

“Ucapkan terimakasih padanya atas hari ini. Aku ingin kau menjaganya. Jangan tinggalkan dia. Aku…”

Ttttuuuuutttttttttttttttttttttttttt________________

 

Author POV

Lay menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit itu. Dia sudah tidak kuat menghadapi penyakitnya. Dia meninggalkan semuanya. Fans. Teman-temannya. Keluarganya. Dan, Channee.

 

SEBULAN KEMUDIAN…

 

Channee POV

Sudah sebulan Lay pergi meninggalkan kita. Aku masih sedih hingga saat ini. Tapi, aku berusaha untuk menguatkan diriku. Aku berusaha sebisa mungkin untuk menahan tangisku. Buat apa aku menangis? Toh juga tak akan membuat Lay kembali kesini.

Lebih baik aku bersiap untuk menghadapi hari-hari ku ke depan. Lay pasti ikut senang jika aku bisa hidup tanpa harus merepotkan orang lain dengan menangis setiap hari.

EXO tetap ber-sebelas. Mereka tak akan menggantikan Lay. Sama sepertiku, tak akan ada yang bisa menggantikan Lay di hatiku.

“Channee, jadi pergi tidak?” kata seseorang memanggilku.

“Ne Luhan”

Aku segera berjalan ke arah Luhan. Kami berjalan bersama menuju mobil Luhan. Tiba-tiba dia menggandengku. Aku melihat ke arahnya, dan dia juga menatapku. Dia tersenyum padaku, dan aku pun juga.

Mungkin suatu saat aku bisa menerimamu Han…

 

To be continue…

 

 

 

REVIEW MV EXO WOLF

Wohoo…
Saya sedang berbahagia kawan. Kenapa? Karna nonton SS5? Bukan bukan, itu malah nggak mikirin. Beneran deh, aku bener2 lupa kalo tgl 1-2 kemarin itu SS5 di Jakarta. Kalo aja aku nggak baca trending topic di twitter, pastilah sudah bisa dipastikan, diriku bakal nggaktau sama sekali kalo hari itu SS5.
Nah, bahagia karna apa? Karna, SAYA LULUSSS!!! Hahaha *dunia harus tau!* ya walaupun rata2 cuma 8 ya karna saya ini juga otak 8 sama kaya WOLF 88-nya EXO *eyakk nyambung* jadi ya saya ditakdirkan untuk mendapat nilai 8 saja. Itupun sudah cukuplah.
Oke, kita lanjutkan.
Mungkin bagi para kpopers, apalagi yang cewek2, minggu2 ini adalah minggu2 seneng tapi galau. Kenapa? Karena EXO comeback. Kenapa galau? Banyak. Nungguin video teaser yang lama sekali itu, video pertama udah keluar ternyata nggak ada sedikitpun clue dari musik wolf yang akan muncul, nunggu menunggu dan akhirnya video teaser 2 keluar dengan berbekal kissing scene nya Kai sama si Yoon Sohee eonni. Disaat yang lain galau, marah2, author diem aja. Sampe di rumah, saya nangis(?). bias utama gue kissing scene, oke, diulang lagi. Lalu setelah video teaser 2 diunggah, pasti pada mikir nungguin video teaser 3 dan seterusnya sampe 23. Tapi, ternyata. Lama sekali.
Sampe akhirnya Music Video dari wolf keluar. Ya, nggak ada teaser selanjutnya. Cuma 2. Ya, cuma 2.
Berhubung saya lagi nggak punya pulsa internet. Jadi ya terpaksa harus nunggu beberapa hari setelah MV WOLF keluar biar aku bisa ke warnet sambil nonton MV + dapetin link download’an nya. Kalo langsung nonton kan pasti belum ada link downloadnya.
Kesan waktu aku nonton MV ini tuh ya. Satu, keren sih, manly gitu. Cuma ini nggak EXO banget. Terlalu biasa. Apa yang gue liat di MV teaser 2 yang drama version itu nggak ada sama sekali di MV-nya. Berharap aja bakalan ada 2 video lagi, drama version versi EXO-K dan EXO-M.
Tapi ini di MV maupun teaser EXO nyanyi bareng ya? Tampil bareng di 1 MV. Nyanyi korea vers.nya juga semua nyanyi. Chinese vers juga semua. Apa ini yang dibilang SM bahwa EXO bakal dijadiin satu? Dipadukan dalam 1 MV yang sama, nggak kaya di MAMA sama History yang cuma sekedar nge-slide(?) foto2 member EXO + nampilin Kai yang hilang-muncul-hilang-muncul pake teleport di MV MAMA.
Nah kali ini gue bakal mencoba me-review MV EXO WOLF.
Biasanya sih gue ga berani bikin review MV-nya EXO karna pasti kalah jauh sama punyanya kak ronzzykevin yang disukai banyak khalayak itu, tapi ya apadaya tangan gatel buat nulis ini ya jadi silahkan yang mau baca, suka nggak suka boleh kok.

1

MV ini dibuka dengan siluet pohon yang waktu pertama kali gue liat ngingetin sama pohon yang ada di Harpot gitu, diiringi musik yang kalo dihayati, cuma EXO yang suka nya pake musik2 model begitu.

2

Setelah itu, ada tangan yang keluar dari bawah pohon itu. Beneran deh adegan awal2 ini ngingetin gue sama adegan di Harpot berapa sih itu? Yang ada sirius blacknya sambil berantem2 gitu di pohon terlarang trus ada tikusnya si Ron? *maap saya bukan penggemar fanatic harpot yang apal semua partnya*

3

Waktu ini gue mikir, ini pasti Kai, pasti Kai. Dan ternyata, gue salah besar. Ini..Chanyeol si manusia setengah serigala setengah pangeran *eaa* (versi EXO-K) dan Kris (di versi EXO-M).

4

Dan dimulailah lagu Wolf ver.K dengan rapp dari Chanyeol, Kris, Kai, dan Sehun. Sedangkan ver.M dimulai dari Kris, Chanyeol, Tao, Luhan. Luhan? Nge rapp? lucu kok.wkwk

Tunggu, disini Kai pake tato yang di deket leher itu yang tulisannya “Raised by Wolves” yang artinya ‘dibesarkan oleh serigala’. Padahal, dulu kan konsep EXO itu aliens dari EXOPLANET? Kenapa mereka jadi WOLF? Apa karna mereka sudah mengenal wanita seperti Yoon Sohee sehingga sifat mereka jadi seperti WOLF? Atau, mereka kebanyakan nonton Twilight? Oh tidak.

5

Btw itu ketek Kai abis dicukur ya? Bersih amat. Wkkk *ini apa malah ngomongin ketek*

Tapi tapi tapi, di (MV WOLF Korean version, entah di Chinese vers.nya) daerah 00:59 tato Kai udah ilang, dan kembali lagi di daerah 01:11 lalu hilang lagi dan kembali lagi, begitu seterusnya, harap perhatikan sendiri.

6

Di (EXO-K vers) menit ke 01:02 itu ada Kris yang ngangkat tangannya keduluan dari yang lainnya

7

Disini part nyanyi nya dibagi 2 kelompok ya?

Yang awal2 gitu ada Chanyeol, Kris, Kai, Sehun, Baekhyun sama Luhan. Trus yang abis siluet salto2 gitu, barulah bagiannya Chen, Suho, Lay, Tao, Xiumin, D.O masuk. Berasa kaya EXO-K EXO-M tapi ini diacak.

Di bagian setelah reff itu masuknya member grup kedua, yg grupnya Suho dkk. Beda antara EXO-K sama EXO-M. Di versi EXO-M mereka lewat di dinding2 pilar itu, sedangkan di EXO-K mereka lewat di daerah hiasan2 gajelas itu

8

Di (EXO-K vers) menit 01:34 ada serigala yang tiba2 dateng di tengah2. Siapakah dia? Jacob kah?

Oh. Suho.

Kalo di EXO-M Suho itu jadi Chen.

9

Ini anak2 EXO mau pada ganti profesi jadi petinju apa? Kai lah, Suho lah. Eh tapi waktu itu Suho kaya berasa nyanyi “Aku anak sehat, tubuhku kuat. Karena diriku, rajin bekerja..blablabla”

10

Gue ga tau arti dari angka2 merah yang ada di jaket yang dipake Chen itu, jadi gue ga kan komen apa2. Gue cuma mau komen jaketnya Suho ada tulisannya EXO

11

Di menit ke 03:28 disitu ada gerakan MAMA yang awal2 itu. Iya kan? Keliatan banget. Cuma kalo di MAMA mereka sambil berlutut.

12

Gerakan2 reff di wolf ini juga menurut gue familiar. Beberapa ada gerakan yang sama kaya di History.

Gerakan di 03:33 itu ada di History, tapi cuma sekilas. Liat deh dance practice nya history.

Dan pada akhirnya, saya bingung mau ngomong apalagi.

MV ini ditutup dengan adegan yang gue suka banget ini aduh SM jual couple.

HUNHAN MOMENT!!

13

Dan akhirnya, MV ini berakhir. Review ini juga berakhir, dengan meninggalkan 14 foto di dalamnya. Sesuai jumlah member EXO ditambah 2 *eyakk maksa*

14

Oke, sekian. Semoga keluar drama versionnya bentar lagi.